Indeks kebahagiaan 'wong' Jateng makin membaik

Elshinta.com - Indeks kebahagiaan warga Jawa Tengah mengalami kenaikan terus. Hal itu tergambar dalam survei Indeks Kebahagiaan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu.

Dalam data itu indeks kebahagiaan masyarakat Jawa Tengah mencapai 71,73 poin. Indeks kebahagiaan itu terus meningkat sejak Jawa Tengah dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo.

Pada 2014, atau masa awal Ganjar menjabat, indeks kebahagiaan Jateng tercatat 67,81 poin. Kemudian pada 2017 naik menjadi 70,92 poin.

Pengukuran tingkat kebahagiaan di Indonesia sudah dilakukan sejak tahun 2014 melalui Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) yang dilaksanakan setiap 3 tahun sekali. Di tahun 2021, tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia diukur dari 3 demensi yaitu kepuasan (life satisfaction), perasaan (affect) dan makna hidup (eudaimonia).

"Meningkatnya indeks kebahagiaan masyarakat itu semua karena masyarakat sendiri. Ketika masyarakat bisa hidup aman, damai dan tentram, maka otomatis indeks kebahagiaan akan naik," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Minggu (2/1) seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto.

Gubernur Jateng ini menjelaskan yang penting adalah cara berkomunikasi dengan masyarakat sama-sama saling jaga perasaan.

Selain itu, suasana kehidupan masyarakat Jawa Tengah yang saling tolong menolong juga memberikan dampak. Rasa saling tolong menolong antar masyarakat yang tinggi membuat kehidupan semakin nyaman.

"Kita akan terus berusaha meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat Jawa Tengah. Semoga makin banyak orang yang bahagia. Kalau semua bahagia, maka makin enak bergaul, makin nyaman antar sesama dan itu membuat kondusif semuanya," tuturnya.

BPS melaksanakan survei Indeks Kebahagiaan tahun 2021 pada rentang waktu 1 Juli hingga 27 Agustus. Hasilnya secara Nasional Indeks Kebahagiaan Indonesia mengalami peningkatan dari 70,69 pada 2017 menjadi 71,49 pada 2021.

Untuk skala provinsi indeks kebahagiaan tertinggi ialah Provinsi Maluku Utara. Sedangkan terendah Provinsi Banten.

Namun ada 10 provinsi yang mengalami penurunan indeks kebahagiaan, yakni DKI Jakarta, Banten, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Kalimantan Timur.